Jumat, 16 Desember 2011

Logika pasar bebas = logika invasi militer AS ke Iraq


Apa sih pasar bebas? Tentunya kita semua tahu apa itu pasar bebas, paling enggak ya menurut kita masing-masing aja sesuai sama yang pernah di denger. Okelah, untuk memperjelas apa itu pasar bebas or perdagangan bebas, simak uraian singkat berikut ini.
Pasar bebas ato perdagangan bebas adalah sebuah konsep kegiatan ekonomi yang disebar-luaskan oleh negara-negara kapitalis terutamanya kepada negara-negara berkembang yang berupa pembebasan perdagangan dari pajak, bea cukai, dan hal-hal semacamnya yang dianggap menjadi hambatan dalam kegiatan ekonomi mereka, sehingga produk-produk dari negara-negara yang telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian perdagangan bebas ato pasar bebas di antara kedua mereka dapat menjadikan produk-produknya hilir mudik dengan bebasnya mengisi pasar negara patner. Singkatnya, tujuan pasar bebas ato perdagangan bebas ini menjadikan kegiatan ekonomi semurah mungkin dan sebebas mungkin.
Lalu apa yang saya maksudkan dengan logika pasar bebas di sini? Tentunya setiap tindakan pasti akan membawa resiko kepada yang melakukan. Hal ini pun terjadi pada konsep pasar bebas ini sendiri. Menurut saya, tidaklah mungkin negara-negara kapitalis yang notabenenya adalah negara maju di dunia ini mau melaksanakan bahkan menggembar-gemborkan pasar bebas kalo tidak ada maksud di balik pasar bebas itu sendiri. Di sini saya menekankan pada sudut pandang politik dalam melihat pasar bebas sebagaimana invasi AS ke Iraq maupun Afghanistan.
Kembali ke pembahasan tentang pasar bebas, logikanya, apakah mungkin seseorang menantang berkelahi apabila dia tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk memenangkan perkelahian yang akan digelarnya? Pastilah sebelum mengajukan tantangan,sewajarnya orang tersebut mengukur kemampuan dirinya atas lawan-lawan yang mungkin akan menjadi saingannya dalam perkelahian sehingga sudah dapat diprediksi bahwa ia akan menang di sini. Adalah sebuah gamabaran yang sederhana tetapi sangat mewakili bagaimana logika penciptaan pasar bebas. Mudahnya, kita ibaratkan negara-negara kapitalis tadi adalah seseorang yang hendak mengajukan tantangan kelahi, sebelum mengajukan konsep pasar bebas, pastilah negara-negara kapitalis tersebut sudah menghitung bagaimana dirinya pasti akan menang dalam sistem yang ia ciptakan ini. Jika tidak, kenapa harus repot-repot bikin sistem perdagangan yang baru? Karena mereka adalah negara-negara kapitalis (baca:pemilik modal) dengan industri yang sebegitu besarnya, dengan barang-barang produksi sebegitu banyaknya, tentu mereka membutuhkan lahan sebagai pasar. Tempat untuk menjajakan barang produksi mereka. Negara berkembanglah yang menjadi sasaran. Apalagi Indonesia, dengan budaya konsumerismenya yang tinggi, menjadikan Indonesia sebagai lahan yang subur bagi pasar mereka. Kemudian untuk menghapuskan hambatan yang ada, sebenarnya dalam rangka menghemat pengeluaran dari faktor produksi hingga distribusi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, dibuatlah konsep pasar bebas. Dengan iming-iming, negara berkembang mempunyai kesempatan yang sama dalam persaingan ini. Yang pastinya digambarkan perekonomian negara berkembang akan terus meningkat akibat adanya pasar bebas.
Bagaimanapun juga, pembuat konsep pasti lebih mengerti dengan konsep yang dibuatnya melebihi siapapun. Ia memahami betul belum adanya kesiapan yang benar-benar matang dari negara berkembang seperti Indonesia dalam pelaksaan pasar bebas. Jadilah Indonesia pasar bagi barang-barang impor yang sekarang dengan mudahnya masuk. Dan apa yang diterima Indonesia? Perekonomian menjadi tambah carut marut, banyak pengusaha kelas menengah bawah yang gulung tikar. Walaupun ada juga beberapa yang sukses menghadapi pasar bebas. Tetapi bandingkan dengan negara-negara pembuat konsep, tentu mereka lebih siap menang dari pada kita. Karena memang itulah yang menjadi tujuan asli dari mereka. Mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari pasar bebas. Sisi positif yang dapat kita ambil tentunya adalah bagaimana menyiapkan produk-produk dalam negeri yang mampu bersaing dengan mereka. Tapi masih terlalu jauh saya pikir. Karena kebanyakan produksi kita di segala macam sektor masih banyak dilakukan dengan cara tradisional.
Logika yang sama saya temukan pda kasus invasi AS ke Iraq dan afghanistan. Dimana invasi ke Iraq terutama, menjadi suatu yang sangat tidak mungkin dilakukan apabila benar tuduhan yang disampaikan AS bahwa Iraq mempunyai senjata pemusnah massal. Logikanya, tidak mungkin AS, yang tidak mempunyai senjata pemusnah massal, yang seperti kita ketahui adalah senjata termuthakir abad ini, berani melawan negara yang mempunyai senjata ini. Ini ibarat anak kecil menantang preman untuk berkelahi. Gambaran yang ada pada kita jelas anak kecil tersebut akan kalah telak melawan preman. Tetapi pertanyaan berikutnya, kenapa AS berani melaksanakan invasinya ke Iraq. Logikanya, berarti AS mengetahui dengan pasti bahwa Iraq sama sekali tidak memiliki senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan AS. Dan terbukti, bahwa AS tidak dapat membuktikan tuduhannya tersebut.

Selasa, 15 November 2011

AS, hebatkah?


Apa yang ada di benak teman-teman sekalian kalau kita mendengarkan sebuah kata "Amerika"..? Pasti secara spontan pastilah kita merujuk pada simpanan kata kita selama ini, bahwa Amerika adalah negara super power di dunia ini, Amerika adalah negara hebat yang patut kita contoh demokrasinya, dan lain lain. Terutama bagi kita yang mengambil jurusan yang berbau politik, Amerika bukanlah hal yang asing di telinga kita.
Tetapi apakah sehebat itukah Amerika yang sebenarnya? Seperti yang kita ketahui, Amerika adalah negara pengusung sistem pemerintahan demokrasi dengan ideologi liberal. Apakah sistem pemerintahan demokrasi itu? Sistem pemerintahan demokrasi adalah suatu bentuk sistem pemerintahan yang menempatkan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat yang kemudian di mandatkan kepada wakil-wakil rakyat (pemerintah) melalui suatu sistem pemilihan berkala yang kita kenal dengan pemilu. Lalu kemudian apa itu ideologi liberal? Liberal merupakan salah satu ideologi yang ada dan berkembang di dunia ini dengan mengagungkan individualismenya. Jadi peranan individu tidak terbatas, batasanya hanya jangan menganggu orang lain. Justru negaralah yang di batasi ruang geraknya oleh ideologi ini.
Sering kita membaca berita dan mendengar Amerika “berulah” dengan menyerang banyak negara, misalnya menyerang Irak pada pemerintahannya G.W. Bush dengan dalih bahwa Irak mempunyai senjata biologi pemusnah masal. Ada lagi dengan menyerang Afghanistan karena dianggap melindungi teroris yang merupakan musuh dunia. Dan banyak lagi kasus di mana Amerika melibatkan dirinya ke dalam urusan dalam negeri sebuah negara. Apa sih yang sebenarnya membuat Amerika seakan selalu gerah dengan negara-negara lain hingga tak henti-hentinya “berulah”?
Tahukah teman-teman bahwa ideologi yang dianut oleh rakyatnyalah yang membuat Amerika seolah-olah menjadi tidak bisa diam. Kenapa? Karena seperti yang sudah saya sebutkan mengenai liberalisme di atas, rakyat Amerika adalah rakyat yang sudah pnadai dan sangat mapan dalam mengatur kehidupannya sendiri. Bahkan negarapun tidak boleh campur tangan dalam kehidupan privasi mereka. Harga biarlah pasar yang menentukan. Ditambah lagi dengan fedelarisme. Pemerintah pusat sama sekali tidak mengurusi negara-negara bagian yang ada di Amerika itu. Dengan catatan negara bagian tidak boleh membuat tentaranya sendiri, uang, dan  kebijakan luar negeri. Coba bandingkan dengan Indonesia yang semajemuk ini, wilayahnya yang begitu luas dengan banyak sekali pulau, sampai-sampai pemerintah kita tidak tahu berapa persis jumlah pulau kita. Karena pada saat surut pulau tersebut kelihatan dan pada saat pasang pulau tersebut tidak terlihat. Ditambah dengan masyarakatnya yang belum mandiri, sistem otonomi daerah, pemerintah pusat masih campur tangan terhadap daerah, dan masih begitu banyak persoalan kita sebagai penyandang status negara berkembang.
Perlu kita ingat, konstitusi Amerika dibuat oleh para pemilik modal saat itu, jadi terjemahan kata people merujuk kepada laki-laki, yang sudah berumur 21 tahun, berkulit putih, dan membayar pajak. Ingatkah kita pada suatu pembahasan tentang demokrasi di sekolah dulu, guru kita mengajarkan suatu semboyan “dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat”. Semboyan ini adalah kutipan dari pidato Abraham Lincoln, presiden ke 16 Amerika Serikat, di Gettysburg 19 November 1863 “... and that goverment of the people, by the people, for the people,....”.[1] People di sini sebagaimana yang saya maksudkan di atas. Bukan sebagaimana people yang kita terjemahkan, siapapun baik laki-laki maupun perempuan yang sudah berumuh 18 tahun membayar pajak maupun tidak.
Kebebasan individual yang menurut saya membuat Amerika tidak bisa berbuat banyak di negerinya sendiri sehingga dia berupaya “mencari kerjaan” dengan “menganggu” negara lain. Sebagai contohnya, Amerika mengkalim empat pejabat Venezuela terlibat perdagangan narkoba dan senjata[2]. Padahal banyak sekali penyelundupan narkoba secara besar-besaran dari Meksiko dengan perantara Arizona ke Amerika yang baru terungkap pada 1 November 2011 silam[3]. Ini menjadi bukti bahwa sesungguhnya Amerika tidak memiliki kekuasaan di dalam negerinya sendiri, sehingga dia mencari kekuasaan di negara-negara lain.

Jumat, 25 Februari 2011

perlukah ucapan itu?

banyak dari kita,terutama di kalangan remaja,menganggap pacaran adalah sebuah hal yang sangat lazim terjadi di era ini. tak hanya remaja,para orang tua,sampai ke kakek nenek pun menganggap itu adalah hal yang lumrah. malah justru kalo ada yang belum punya gandengan sementara justru dipertanyakan. hanya kelompok" kanan saja yang kebanyakan masih berpegang teguh akan haramnya hal ini. sekarang,yang lebih lumrah lagi adalah ketika sepasang manusia itu saling mengikatkan diri kepada sebuah ikatan yang notabenenya 'jelas' ( padahal menurut saya itu sama sekali sekali tidak jelas ), orang" yang ada disekelilingnya justru menyelamati atas dimulainya hubungan yang tidak jelas itu. aneh bukan?? mari kita simak.
pertama, kita lihat dari segi hubungan yang terjadi. disina sama sekali terjadi ketidakjelasan status, walaupun statusnya berubah dari bukan milik siapapun menjadi milik seseorang. tetapi apakah itu mempunyai bukti yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa mereka memiliki satu sama lain? padahal kita sebagai manusia tidak memiliki kuasa sedikitpun atas diri kita sendiri. lalu selamat apa yang kita tujukan kepada mereka? selamat dunia akhirat?
yang kedua, di dalam agama Islam sangat jelas, mendekati zina itu dilarang. lha apalagi ini, yang sangat menjurus ke zina. walaupun zina disini bukanlah zina besar. tetapi waspadalah, berawal dari keterikatan ini, masing" personal merasa sah" saja melakukan apapun terhadap yang dimilikinya. parahnya lagi jika mereka melakukan 'sesuatu' dengan didasari rasa cinta antara keduanya. patutkah kita memberi selamat kepada pelaku yang akan melakukan zina? saya tidak setuju dengan ini.
kemudian, saya pribadi heran dengan pola pikir yang ada di masyarakat kita ini. di sini terbentuk pola pikir yang salah menurut saya. seperti, ketika ada orang yang melakukan kawin siri, banyak pihak yang mencela. padahal agama saja sudah menganggapnya sah. itu adalah salah satu alternatif untuk mencegah zina. tetapi mengapa justru dihujat? pada kasus Syeh Puji, di sini juga terdapat keanehan, beliau datang baik" ke rumah Ulfa, berbicara dengan orang tuanya,meminta ijin untuk menikahi anaknya. Syeh Puji sudah melakukan apa yang seharusnya beliau lakukan untuk mendapatkan Ulfa. dan ternyata kelurga Ulfa menerima lamaran itu. apa yang salah? hanya karena Ulfa anak di bawah umur? cobalah bandingkan dengan pacaran atau kumpul kebo yang banyak terjadi di masyarakat kita. lebih baik mana? pacaran, jelas status halal belum diperoleh dalam hubungan itu. apalagi kumpul kebo atau malah prostitusi. itu sudah jauh dari norma agama. agaknya sudah banyak persepsi yang salah yang telah berkembang dan berakar di dalam masyarakat Indonesia.

Selasa, 15 Februari 2011

we are (not) different

perbedaan adalah sesuatu yang wajar terjadi dalam hidup ini. perbedaan membuat hidup lebih indah. layaknya goresan warna yang berbeda dalam sebuah lukisan. tetapi akankah perbedaan akan selalu memperlihatkan sisi indahnya pada kita? kadang perbedaan menjadi sesuatu yang sangat menyiksa,seakan membelah membagi dua antara bumi dan langit yang tak akan bertemu walau dapat melihat satu sama lain. sungguh menyedihkan. karena inlandeer tetaplah inlandeer.
seperti halnya yang terjadi di masyarakat. adanya banyak tingkatan abstrak yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. tingkatan sosial,kelas-kelas yang tercipta pada setiap benak tiap individu. ada yang dikatakan sebagai elit dan kaum bawah. kita mengenal dalam agama tertentu terdapat perbedaan kasta,membeda-bedakan manusia. sungguh terlihat tidak adil. tetapi tanpa sengaja kita membuat tingkatan-tingkatan yang sama di setiap orang yang kita pandang. baik melihat dari segi prestige seperti kekayaan,pendidikan,life style,dan lain-lain. maupun yang melihat dari segi pencapaian yang telah dilakukan oleh orang lain. 
jujur saja,saya merasa sangat gerah dengan adanya status soasial di dalam masyarakat kita. seolah-olah benar-benar menciptakan jurang pemisah antara kelas atas dan bawah. seolah-olah mematikan harapan kelas bawah untuk menjadi orang-orang kelas atas. that's absolutely not fair. setiap orang ingin dihargai,tidak ingin dipandang sebelah mata hanya karena status sosial yang disandangnya.
apalagi banyak kita dengar kisah-kisah cinta yang kandas di tengah jalan hanya karena masalah status sosial. sebuah kebahagiaan yang lenyap seiring melekatnya status sosial. terlebih jika kelas bawah tidak bisa mendapatkan hak yang sama dengan kelas atas. apa yang menyebabkan mereka menjadi seolah-olah berbeda? kita sama sekali tidak berhak untuk menjadikannya berbeda dengan kita. karena kita sama-sama makhluk Tuhan,yang sama derajatnya di hadapan-Nya. yang membedakan hanyalah derajat ketaqwaan dalam setiap individu.
janganlah kita memandang sebuah perbedaan menjadi jurang pemisah,tetapi lebih merupakan sebuah jalan yang dapat mendekatkan tiap-tiap diri kita kepada orang lain. bukanlah seorang manusia di ciptakan dalam kesempurnaan dalam keseluruhan hidupnya melainkan membutuhkan orang lain untuk saling melengkapi.

Senin, 24 Januari 2011

tips agar aman dan nyaman saat berkendara

kerasnya kehidupan bisa kita rasakan apabila kita sedang berada di jalan raya. baik sedang mengendarai kendaraan maupun sebagai pedestrian. apalagi jalan-jalan yang berada di kota-kota besar,terasa semakin semrawut dan membahayakan bagi yang tidak berhati-hati. saya pribadipun mengalaminya. seolah-olah di setiap jalan ada kesempatan untuk menelan korban.
oleh karena itu saya akan memberikan beberapa tips aman untuk anda. inilah beberapa tips tersebut:

  • persiapkan kendaraan anda dengan baik. cek bensin,lampu,dan sebagainya.
  • jangan lupa arsip-arsip penting yang harus dibawa seperti SIM dan STNK.
  • jangan lupa memakai alat pengaman diri,helm dan safety belt,pakailah helm kemanapun anda berkendara walau hanya ke minimarket dekat rumah.
  • buatlah timing yang tepat untuk berpergian,kalkulasikan waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan sehingga anda merasa tidak terburu-buru dalam berkendara
  • jangan lupa berdoa sebelum berkendara.
  • setelah memasuki jalan raya,sesuaikan ritme kecepatan kendaraan anda dengan kendaraan yang lain. jika rata-rata pengguna kendaraan melaju dengan kecepatan cukup tinggi,imbangilah. hal ini untuk meminimalisir anda menjadi sasaran tabrak oleh kendaraan lain.
  • perhatikan lampu sein anda,jika ingin belok,nyalakan lampu tersebut sekitar kurang lebih 10m sebelum belok,dan pastikan lampu tersebut sudah mati setelah anda berbelok.
  • ketika berhenti di lampu merah,anda lebih baik mematikan mesin hingga ke detik 20,atau kira-kira saat arah yang jalan sebelum anda,anda sudah menyalakan mesin kembali. pastikan masuk gigi 1 untuk motor yang bergigi setelah mesin nyala.
  • berhati-hatilah dan selalu konsentrasi,jangan ganggu konsentrasi diri anda sendiri dengan smsan,telpon,mendengarkan mp3 dan lain-lain saat berkendara.
  • usahakan selalu menjaga jarak,hindari sebisa mungkin rem mendadak.
  • hormatilah pengguna jalan yang lain.
itulah beberapa tips dari saya semoga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan.

hak mencabut cinta


berbicara tentang cinta tak akan ada habisnya. seakan-akan cinta seperti lautan yang tak bertepi. menyimpan berjuta misteri di dalamnya. hanya orang yang yang memiliki cintalah yang bisa merasakan apa itu cinta. ada kalanya cinta bisa mengobarkan semangat positif dalam diri seeorang,tetapi kadang kala justru menjerumuskan seseorang kepada sesuatu yang negatif. 
di dalam dunia percintaan ada hak untuk mencintai dan dicintai. menurut saya pribadi,mencintai lebih leluasa dibanding dicintai,tetapi lebih membutuhkan keberanian untuk mengutarakannya,walaupun menurut beberapa orang dicintai yang pasti disayang akan jauh mendatangkan ketentraman. yah,perbedaan itu akan selalu muncul. tetapi bukan itu yang hendak saya bicarakan pada kesempatan ini,melainkan tantang hak mencabut cinta.
terasa baru mungkin istilah yang saya sebutkan ini,tetapi tanpa sadar banyak dari kita yang mengalaminya,dicabut atau mencabut. mencabut cinta adalah suatu hal yang dilakukan seseorang ketika ia mulai berpaling dari seseorang yang pernah dicintainya. bisa dibilang hal yang terjadi dalam pencarian cinta. dan dicabut cintanya adalah ditinggalkan oleh orang yang telah menyematkan cintanya di dalam hati kita. 
tidak akan membawa masalah jika pasangannya juga sedang dalam melakukan pencarian cinta. tetapi lain halnya jika si cewek misalnya,menganggap cowoknya yang sekarang ini adalah cintanya yang terakhir. sedangkan si cowok merasa baik-baik saja mencabut cintanya dari hati si cewek. ini sangat mungkin terjadi pada siapapun. dan pasti akan meninggalkan luka yang begitu mendalam bagi pasangan yang menganggap pasangannya adalah yang terakhir. ironis memang. tetapi inilah cinta. 
terlebih jika yang bersangkutan adalah tipe orang setia. tak mudah mencintai dan melupakan. ini justru menjadi sangat berbahaya,mengingat banyak kasus bunuh diri hanya karena masalah cinta. oleh karena itu berhati-hatilah dalam hal percintaan. cinta itu suci,tetapi kita tidak bisa menyalahkan orang yang begitu saja mencabut cintanya dari kita. karena cinta itu tumbuh tanpa paksaan. 
awal mulanya saya menganggap orang yang mencabut cintanya begitu tidak sopan dan sangat tidak berperasaan. tetapi setelah saya berpikir dengan jernih,mungkin memang bukan orang yang tepat yang dicintainya saat ini. untuk mendapatkan cinta dari orang yang kita cintai memang tak semudah membalikkan telapak tangan. tetapi apabila cinta kita tulus,untuk tujuan yang mulia (pernikahan),benar-benar menjaga kesuciannya,ada banyak jalan untuk mengusahakannya.
berhati-hatilah dalam mengungkapkan cinta dan begitu pula menanggapinya. berpikirlah matang-matang sebelum mengambil tindakan. 

show them what your worth

teringat tentang curhatan bapak presiden tentang gaji beliau,saya jadi tergelitik untuk menulis sesuatu tentang hal tersebut. seperti yang kita semua tahu,curhatan yang disampaikan oleh RI 1 pada rapat pimpinan TNI dan Porli kemarin menuai banyak komentar dari banyak pihak. rata-rata komentar miring yang disampaikan. salah satunya berkomentar bahwa tidak seharusnya pak Beye curhat tentang masalah gaji,apalagi beliau adalah pemimpin di negeri ini.
ya,memang tak seharusnya keluhan tersebut terlontar begitu saja dari mulut beliau. mengingat posisi beliau sebagai orang nomor satu di negeri ini dan kondisi bangsa kita yang seperti ini. pantaskah? saya rasa sangat tidak pantas. tidak hanya kepada orang-orang eksekutif yang ada di atas sana,melainkan kepada yudikatif,terutama para legislatif yang kebanyakan ribut minta naik gaji. tidak sadarkah anda-anda sekalian dengan bangsa kita yang semakin amburadul ini?? dimana para pemimpinnya ribut dengan masalah gajilah,kunjungan ke luar negerilah,dan masih banyak hal-hal yang kurang penting yang terlalu diributkan. sedangkan kita para rakyat miskin,berjuang bertahan hidup demi sesuap nasi,sehingga tidak ada waktu untuk mengikuti apa yang terjadi di dalam negerinya.
cobalah anda-anda yang di atas itu sedikit menyadari,amanah apa yang sedang bertengger di atas pundak anda-anda sekalian. tidak malukah pada kami yang di bawah ini? dengan penuh tanggung jawab kami menyelesaikan apa yang menjadi tugas kami,pekerjaan yang kami dapatkan dengan susah payah. banyak berharap akan ada kenaikan gaji bagi kami,tetapi untuk apalah terlalu banyak berharap yang begitu menguras waktu dan tenaga untuk membayangkannya. semua yang bisa kami lakukan adalah memberikan yang terbaik yang kami punya agar kehidupan kedepan jauh lebih baik.
saya sama sekali tidak habis pikir,apa yang mereka inginkan dengan gaji yang bertambah. padahal bilangannya pun sudah puluhan juta. kurangkah?
lihatlah ke bawah bapak-bapak,ibu-ibu. masih sangat banyak gelandangan yang bertebaran hampir di setiap perempatan atau pertigaan yang ada,terutama di kota-kota besar dimana bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian tinggal. kata UUD saudara-saudara kami yang gelandangan itu dipelihara oleh negara. tetapi apa? sama sekali tidak,atau tepatnya belum terselenggara dengan baik.
kami para kelas bawah tidak banyak menuntut kepada yang ada di atas,kami hanya ingin bukti dari janji-janji yang sudah kalian utarakan ketika kampanye dulu. kami juga menyadari,jikalau tidak ada kerjasama yang baik di antara semua pihak dalam negeri,tidak akan ada perubahan untuk yang lebih baik. kami tidak turut menyalahkan pemerintah yang sekarang atas apa yang terjadi pada negara kita. marilah kita bentuk kerjasama yang baik atas semua golongan demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik,yang sesuai dengan cita-cita yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. tak ada gunanya saling mencemooh,saling menjatuhkan,saling menuduh,saling curiga,dan saling-saling lain yang sejenis. 
dimulai dari diri sendiri,bersikaplah profesional di bidang yang masing-masing dikuasai,tunjukkan apa yang kita punya,tunjukkan yang terbaik. jika gaji lebih yang diinginkan,Insya Allah jika kita melakukan sesuatu dengan baik dan sungguh-sungguh,rejeki akan mengikuti kemana kaki kita melangkah. pasti orang lain juga berpikir tentang apa yang telah kita sumbang untuk perusahaannya,misalnya. begitu juga dengan kami para rakyat,apabila anda-anda bekerja dengan benar,benar-benar memikirkan kami,tak perlu banyak ribut,kami pasti menyetujui apapun yang anda-anda inginkan.